![]() |
Dok. Istimewa |
JATIMTERKINI.ID — Markaz Imam Malik (MIM) kembali menyelenggarakan wisuda akbar bagi ratusan santri yang telah menuntaskan pendidikan dan hafalan Al-Qur’an.
Kegiatan yang berlangsung dua hari, 14 dan 15 Juni 2025 ini, mengambil tempat di Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BPPK) dan BLK Makassar, Jalan Taman Makam Pahlawan.
Total 193 santri diwisuda dari berbagai tingkatan. Mereka terdiri dari 33 santri PAUD Qur’an, 13 santri Kuttab Qur’an, 101 dari jenjang Mts, serta 46 dari jenjang MA. Acara ini menjadi bukti nyata komitmen MIM dalam mencetak generasi Qur’ani di tengah arus modernisasi.
Dalam sambutan daringnya, Ustadz Harman Tajang selaku Direktur Utama MIM, mengingatkan para wisudawan mengenai besarnya nikmat yang terkandung dalam Al-Qur’an.
“Sebuah kesyukuran dan perlu diingat bahwa menghafal dan mempelajari Al-Qur’an merupakan nikmat yang sangat besar dan bahkan nikmat Al-Qur’an ini lebih baik dari dunia dan seisinya. Semua kenikmatan itu hanya diberikan kepada orang-orang terpilih,” kata Ustadz Harman Tajang.
Ia juga berpesan kepada seluruh alumni untuk senantiasa menjaga hafalan dengan rutin murojaah dan terus menjadikan Al-Qur’an sebagai bagian dari hidup.
“Barang siapa yang disibukkan dengan Al-Qur’an maka itu sebuah kenikmatan. Olehnya, jagalah Al-Qur’an, khusus para santri yang diwisuda dan berbangga dengan Al-Qur’an. Terus melakukan murojaah atas hafalan Al-Qur’annya,” lanjutnya.
Sementara itu, Ustadz Busman Ali, Direktur Pelaksana MIM, memberikan pesan inspiratif untuk masa depan para lulusan. Ia berharap bekal ilmu selama di pesantren bisa menjadi cahaya dalam kehidupan mereka ke depan.
“Segala puji bagi Allah, anak-anak kita telah menyelesaikan prosesnya. Semoga ilmu dan pengalaman yang didapatkan selama beberapa tahun di MIM menjadi bekal mereka untuk kehidupan selanjutnya. Perlu diingat, di antara masa kehidupan manusia, fase anak-anak merupakan fase yang belia dan emas,” ujar Ustadz Busman Ali.
Menurutnya, orang tua layak bersyukur karena telah memberikan pendidikan yang tak hanya mengedepankan ilmu dunia, tapi juga menanamkan nilai-nilai akhirat.
“Sebagai orang tua patut-patutnya kita bersyukur telah memberikan pendidikan bagi mereka bukan sekadar ilmu dunia tapi akhirat juga. Di MIM setiap hari santri disuguhkan ilmu Al-Qur’an dan rangkaian kegiatan tarbiyah. Sebab Al-Qur’an sumber kebahagiaan dan keselamatan dunia akhirat,” lanjut dia.