Tpr7TUGpBSO6TUM6TUY5TUWlGi==

Daftar Seni Tradisional Khas Jawa Timur yang Harus Diketahui Pelajar, Wajib Dijaga Kelestariannya Agar Tidak Punah Tergilas Budaya Asing

Seni tradisional khas Jawa Timur
Kolase Seni tradisional khas Jawa Timur. (Dok. JatimTerkini.id/Bram Edo)

JATIMTERKINI.ID - Inilah daftar seni tradisional khas Jawa Timur yang harus diketahui para pelajar. Bahkan, tak hanya untuk pelajar, semua lapisan masyarakat juga memiliki kewajiban untuk menjaga dan merawat kelestariannya.

Hal ini dimaksudkan agar seni tradisional khas Jawa Timur tidak punah akibat tergilas modernisasi, terlebih masuknya budaya asing yang memberi pengaruh pada generasi saat ini dan masa depan.

Seperti diketahui, seni tradisional merupakan warisan budaya yang tidak ternilai harganya. Di Jawa Timur sendiri terdapat berbagai jenis kesenian lokal berkembang selama berabad-abad dan menjadi bagian penting dari identitas masyarakat.

Namun, di era globalisasi ini, seni tradisional mulai menghadapi ancaman dari budaya asing yang masuk dengan cepat.

Untuk itu, penting bagi para pelajar dan generasi muda untuk memahami, mempelajari, serta menjaga kelestarian seni tradisional khas Jawa Timur agar tidak hilang ditelan zaman.


Seni tradisional khas Jawa Timur

Berikut adalah beberapa daftar seni tradisional khas Jawa Timur yang perlu diketahui oleh pelajar, beserta penjelasan mengenai asal-usul, karakteristik, dan pentingnya menjaga kelestariannya:

1. Reog Ponorogo

Reog Ponorogo adalah salah satu seni tradisional paling terkenal dari Jawa Timur yang berasal dari daerah Ponorogo.

Pertunjukan ini dikenal dengan topeng besar berbentuk kepala singa yang disebut Barong, yang diangkat oleh penari menggunakan kekuatan lehernya.

Selain Barong, Reog juga melibatkan tarian prajurit berkuda yang dikenal sebagai Jathilan, serta alunan musik gamelan yang khas.

Reog Ponorogo merupakan simbol keberanian dan kekuatan. Tarian ini memiliki nilai sejarah yang sangat penting, karena dipercaya berasal dari cerita rakyat tentang perjuangan kerajaan Kediri melawan penguasa luar.

Oleh karena itu, Reog Ponorogo memiliki makna filosofis yang mendalam tentang keberanian, ketangguhan, dan perlindungan budaya.

Untuk menjaga kelestariannya, Reog Ponorogo sering dipentaskan dalam berbagai acara budaya baik di dalam maupun luar negeri. Namun, dengan semakin kuatnya pengaruh budaya modern, para pelajar harus ikut terlibat dalam melestarikan seni ini dengan cara ikut mempelajari dan memahami sejarahnya.

2. Ludruk

Ludruk adalah seni pertunjukan teater tradisional dari Jawa Timur yang biasanya menceritakan kehidupan sehari-hari rakyat, perjuangan, hingga kritik sosial.

Berbeda dengan teater modern, pertunjukan Ludruk selalu dibuka dengan tarian Remo, tarian khas Jawa Timur yang energik dan penuh semangat.

Setelah itu, para pemain Ludruk akan menyajikan cerita yang diselingi dengan lawakan dan dialog yang kerap menggunakan dialek Jawa Timur-an yang khas.

Keunikan Ludruk terletak pada penggunaan dialog spontan dan improvisasi dalam ceritanya. Selain menjadi hiburan, Ludruk juga mengandung pesan moral yang relevan dengan kondisi sosial masyarakat.

Sayangnya, popularitas Ludruk kini mulai menurun, tergeser oleh hiburan modern seperti televisi dan internet.

Para generasi muda diharapkan bisa turut andil dalam menjaga kelestarian Ludruk dengan cara menghadiri pertunjukan, mempelajari peran di dalamnya, atau bahkan terlibat dalam pementasan sebagai salah satu bentuk apresiasi terhadap seni tradisional ini.

3. Wayang Kulit Jawa Timur

Wayang Kulit adalah seni pertunjukan wayang yang sangat populer di seluruh Jawa, termasuk Jawa Timur. Meskipun Wayang Kulit Jawa Timur memiliki beberapa kesamaan dengan Wayang Kulit di daerah lain, seperti Yogyakarta dan Surakarta, namun terdapat perbedaan dalam gaya penceritaan dan karakter wayang yang dimainkan.

Wayang Kulit Jawa Timur dikenal dengan sebutan Wayang Krucil. Salah satu ciri khas Wayang Kulit Jawa Timur adalah penekanan pada humor dan dialog yang lebih santai dibandingkan Wayang Kulit gaya Solo atau Jogja yang lebih serius.

Alur cerita dalam Wayang Krucil sering kali mengandung nasihat kehidupan, terutama ajaran moral dan spiritual yang diwariskan dari kisah-kisah Mahabharata dan Ramayana.

Sebagai seni tradisional yang sarat makna, Wayang Kulit perlu dipelajari lebih dalam oleh generasi muda agar nilai-nilai kearifan lokal tetap hidup. Di sekolah-sekolah, program ekstrakurikuler Wayang bisa menjadi salah satu solusi untuk mendekatkan pelajar pada seni ini.

4. Tari Topeng Malangan

Tari Topeng Malangan adalah salah satu tarian tradisional khas Malang yang memadukan seni tari dan topeng. Penarinya mengenakan topeng yang mencerminkan berbagai karakter seperti raja, pahlawan, dan tokoh antagonis. Topeng-topeng tersebut tidak hanya sekadar aksesoris, namun juga memiliki filosofi dan cerita yang mendalam.

Seni Tari Topeng Malangan biasanya dipentaskan dalam rangkaian upacara adat atau acara perayaan tertentu. Tari ini menggambarkan kisah-kisah legenda lokal yang sarat dengan pesan moral tentang kebaikan, kejujuran, dan keberanian.

Penting bagi pelajar untuk mengenal dan melestarikan Tari Topeng Malangan, karena tarian ini mencerminkan warisan budaya masyarakat Jawa Timur yang kaya akan tradisi.

Melalui apresiasi terhadap tarian ini, generasi muda dapat memahami makna dari setiap gerakan dan topeng yang dikenakan oleh penari.

5. Kentrung

Kentrung adalah salah satu seni tradisional di Jawa Timur yang sering kali disebut sebagai seni tutur.

Seni ini berbentuk cerita yang disampaikan oleh seorang dalang dengan iringan alat musik sederhana seperti kendang atau gong. Cerita yang disampaikan biasanya berupa kisah sejarah, legenda, atau cerita moral.

Berbeda dengan Wayang Kulit yang menggunakan boneka, dalam Kentrung, dalang hanya menggunakan suaranya untuk menggambarkan cerita.

Seni ini menuntut keahlian dalam berkomunikasi dan menghidupkan karakter-karakter yang diceritakan melalui intonasi dan dialog.

Seni Kentrung kini mulai langka, terutama di kalangan generasi muda. Namun, dengan memperkenalkan Kentrung di sekolah-sekolah, pelajar dapat belajar menghargai seni narasi ini sekaligus meningkatkan kemampuan berbahasa dan berkomunikasi.

6. Jaranan

Seni Jaranan atau sering disebut juga Jaran Kepang adalah seni tari tradisional yang menggunakan properti kuda kepang.

Tarian ini menggambarkan pasukan prajurit berkuda dan sering kali disertai dengan atraksi mistis seperti kerasukan.

Jaranan biasanya dipentaskan dalam acara-acara adat, perayaan, atau festival budaya di berbagai daerah di Jawa Timur.

Keunikan dari Jaranan adalah perpaduan antara seni tari, musik gamelan, dan elemen spiritual yang kuat.

Meski demikian, tarian ini tetap menjadi hiburan yang sangat digemari oleh masyarakat. Para penari Jaranan harus memiliki stamina dan keterampilan khusus untuk menjaga sinkronisasi gerakan dengan irama gamelan yang dinamis.

Pelajar yang mengenal dan mempelajari Jaranan bisa membantu melestarikan seni ini agar tetap lestari di tengah gempuran budaya asing. Selain itu, melalui Jaranan, generasi muda juga bisa memahami nilai-nilai spiritual dan kebersamaan yang terkandung dalam seni ini.

7. Gandrung Banyuwangi

Gandrung adalah tarian tradisional dari Banyuwangi yang sudah menjadi identitas budaya masyarakat Osing di daerah tersebut.

Tari ini biasanya dipertunjukkan sebagai bentuk rasa syukur setelah panen padi, tetapi kini juga sering ditampilkan dalam berbagai acara resmi dan festival budaya.

Tari Gandrung memiliki gerakan yang luwes dan diiringi musik khas Banyuwangi, termasuk alat musik seperti gong, kendang, dan biola.

Penari Gandrung, yang umumnya perempuan, mengenakan kostum indah berwarna merah dan emas, serta hiasan kepala yang mencolok.

Sebagai warisan budaya yang sangat penting, Tari Gandrung membutuhkan perhatian dari generasi muda untuk tetap eksis.

Sekolah-sekolah dan komunitas budaya dapat menyelenggarakan pelatihan tari Gandrung agar para pelajar dapat mempelajari teknik dan sejarah tarian ini.

8. Bantengan Malang

Dalam beberapa tahun belakangan muncul tradisi kesenian bantengan di wilayah Malang Raya, yakni meliputi Kabupaten Malang, Kota Malang, Kota Batu, dan daerah lain di sekitarnya.

Kesenian bantengan mungkin masih asing di daerah lain di Jawa Timur, tetapi untuk Malang Raya tidak perlu diragukan lagi antusias warganya yang menyukai kesenian ini.

Melihat banyaknya masyarakat yang menyukai bantengan, sehingga tak salah jika dimasukkan dalam daftar seni tradisional khas Jawa Timur.

Meski cara pementasan bantengan hampir mirip dengan tari jaranan yang melibatkan aura mistis karena adanya penari yang kerasukan, namun unsur-unsur inilah yang kemudian membuat pementasan semakin menarik.

Saat ini ada ribuan grup kesenian bantengan yang tersebar di Malang Raya, bahkan sampai ke daerah-daerah lain yang merupakan penggemar fanatik seni tradisional ini.

Demikian daftar seni tradisional khas Jawwa Timur yang wajid diketahui, bahkan sangat harus untuk dilestarikan, jika tidak tidak ingin punah karena tergilas budaya asing.

Meski begitu, sebenarnya masih banyak daftar seni tradisional khas Jawa Timur lain yang mungkin belum tercantum ke dalam daftar di atas.

Untuk itu, perlu bagi para generasi muda untuk peduli dengan menggali lebih banyak apa saja seni tradisional khas Jawa Timur yang wajib untuk dilestarikan dengan cara mempelajarinya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement