Tpr7TUGpBSO6TUM6TUY5TUWlGi==

Kebelet Nikah? Tahan Dulu! Ini Dampak Pernikahan Dini Bagi Kesehatan

Kebelet Nikah? Tahan Dulu! Ini Dampak Pernikahan Dini Bagi Kesehatan
Ilustrasi pernikahan dini (Dok. Ist)


JatimTerkini.id - Pernikahan dini menjadi salah satu fenomena yang kerap terjadi di kalangan masyarakat.

Dampak pernikahan dini bagi kesehatan sebenarnya menjadi masalah cukup serius, sehingga tidak bisa dianggap sepele.

Untuk lebih memahami apa saja dampaknya bagi kesehatan terkait pernikahan di usia dini, simak ulasan selengkapnya di bawah ini, seperti dikutip dari pafikabkulonprogo.org.

Dampak pernikahan dini bagi kesehatan

Meskipun seringkali didorong oleh faktor budaya, ekonomi, atau tekanan sosial, pernikahan dini dapat membawa dampak negatif yang signifikan. Berikut dampak pernikahan dini: 

1. Risiko kesehatan reproduksi

Tubuh remaja, terutama perempuan, belum sepenuhnya matang secara fisik untuk kehamilan dan persalinan. Kehamilan di usia muda meningkatkan risiko komplikasi serius seperti preeklamsia (tekanan darah tinggi), anemia, dan perdarahan saat melahirkan.

Selain itu, risiko bayi lahir prematur atau dengan berat badan rendah juga lebih tinggi pada ibu yang masih berusia remaja.

Komplikasi ini dapat mengancam keselamatan ibu dan bayi.

2. Kesehatan mental terganggu

Pernikahan dini sering kali menyebabkan tekanan emosional yang berat. Anak-anak yang dipaksa menikah belum matang secara mental dan emosional untuk menghadapi tanggung jawab pernikahan.

Mereka bisa merasa terisolasi, kehilangan kesempatan untuk mengeksplorasi identitas diri, serta merasa tidak berdaya dalam menghadapi dinamika rumah tangga.

Hal ini dapat memicu masalah kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, dan stres berkepanjangan.

3. Gangguan pendidikan dan masa depan

Pernikahan dini seringkali menyebabkan terhentinya pendidikan. Ketika seorang remaja menikah dan segera hamil, prioritasnya biasanya beralih ke rumah tangga dan anak, bukan pendidikan.

Padahal, pendidikan adalah kunci untuk membuka peluang lebih baik di masa depan.

Kurangnya pendidikan dapat membuat mereka sulit mendapatkan pekerjaan yang layak, sehingga memperbesar risiko kemiskinan yang berkelanjutan.

4. Risiko kekerasan dalam rumah tangga

Pernikahan dini sering terjadi dalam konteks ketimpangan kekuasaan antara pasangan.

Remaja yang menikah muda sering kali belum memiliki kemampuan untuk mempertahankan hak-hak mereka dalam hubungan, dan lebih rentan menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga. 

Perempuan muda, khususnya, memiliki risiko lebih besar untuk mengalami kekerasan fisik, emosional, atau seksual dari pasangan yang lebih dewasa dan lebih dominan.

5. Kurangnya kesiapan dalam mengasuh anak

Menjadi orang tua di usia muda dapat menjadi tantangan besar, terutama karena remaja sering kali belum siap secara emosional atau finansial untuk mengasuh anak. 

Ini dapat menyebabkan perawatan anak yang kurang optimal, baik dari segi kesehatan maupun pendidikan.

Keterbatasan pengetahuan tentang pola asuh yang baik juga bisa berdampak pada perkembangan anak di masa depan.

6. Stigma sosial

Meskipun pernikahan dini terjadi karena berbagai alasan, remaja yang menikah muda sering kali dihadapkan pada stigma sosial. 

Hal ini dapat membuat mereka merasa terasing dari lingkungan atau kelompok sebaya mereka yang masih bersekolah atau mengejar karir. 

Stigma tersebut bisa memperburuk tekanan mental yang sudah ada akibat pernikahan dini.

Pernikahan dini membawa dampak yang luas bagi kesehatan fisik, mental, serta masa depan mereka yang menjalaninya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ketik kata kunci lalu Enter